Laman

Selasa, 03 Agustus 2010

Asal Muasal Kabupaten Pinrang


Kabupaten Pinrang adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.961,77 km² dan berpenduduk sebanyak ±347.684 jiwa.

Sejarah berdirinya Kabupaten Pinrang

Asal Muasal Pemberian nama pinrang ada beberapa fersi cerita yang berkembag di masyarakat Pinrang sendiri, Fersi yang pertama menyebut bahwa Pinrang berasal dari bahasa bugis yaitu kata "benrang" yang berarti "air genangan" bisa juga berarti "rawa-rawa", hal ini disebabkan oleh karena pada awal pembukaan daerah Pinrang yang tepatnya saat ini di pusat kota kabupaten Pinrang, masih berupa daerah rendah yang sering tergenang dan berawa. fersi kedua menyebutkan bahwa hal ini disebabkan oleh karena suatu ketika Raja Sawitto yang bernama La Paleteang,bebas dari pengasingan dari kerajaan Gowa berkat bantuan To barani pole' Kassadisambut gembira oleh rakyatnya, namun mereka terheran-heran karena wajah sang raja berubah dan mereka berkata "pinra bawangngi tappana puatta pole Gowa"yang artinya berubah saja mukanya Tuan Kita dari Gowa, maka setelah itu rakyat mulai menyebut daerah tersebut sebagai Pinrayang artinya berubah kemudian berubah penyebutan menjadi Pinrang.


Kabupaten Pinrang, cikal bakalnya berasal dari Onder Ofdeling Pinrang yang berada di bawah afdeling Pare-Pare. yang merupakan gabungan empat kerajaan yang kemudian menjadi self bestuur atau swapraja yaitu KASSA, BATULAPPA, SAWITTO, dan SUPPA yang sebelumnya adalah anggota konfederasi kerajaan Massenrengpulu(Kassa dan Batulappa) dan Ajatappareng (Suppa dan Sawitto), ini merupakan bagian dari adu domba Kolonial untuk memecah persatuan di Sulawesi Selatan.Pemilihan nama Pinrang sebagai nama wilayah dikarenakan daerah pinrang merupakan tempat berkumpulnya ke empat raja tadi dan sekaligus tempat berdirinya kantoor onder afdelingeen (kantor residen). Selanjutnya Onder afdeling Pinrang ini, pada zaman pendudukan Jepang menjadi Bunken Kanrikan Pinrang, kemudian pada zaman kemerdekaan pada akhirnya menjadi Kabupaten Pinrang.Kemudian menjadi Raja Terakhir pada keempat swapraja tadi yaitu:

* SUPPA (Andi Abdullah Bau Massepe)
* SAWITTO (Andi Zakiah yang dijalankan oleh suaminya yaitu Andi Makkulau Datu Botjo Sawitto)
* BATULAPPA (Andi Padinring Puang Tarokko/Puang Pesang yang sebelumnya menjabat sebagai Sulebatang/mangkubumi)
* KASSA (Andi Dirman Toro Puang Larung)


Kilas Sejarah Pinrang


Tersebutlah suatu peristiwa di Sawitto pada waktu pemerintahan La Paleteang Raja IV, Kerajaan Sawitto. Dimana pada waktu itu terjadi peperangan antara Sawitto dan Gowa, Perang ini terjadi karena Gowa sebagai kerajaan besar, berusaha untuk menguasai Sawitto yang kondisi dan potensinya menjanjikan setumpuk harapaan. Berbagai upaya yang telah digunakan Gowa untuk menguasai Sawitto melalui agresi dan terjadilah perang antar Sawitto dan Gowa sekitar Tahun 1540.

Prajurit - parjurit Sawitto dengan gigih mengadakan perlawanan abdi kerajaan mati - matian mempertahankan dan membela bumi ini berkesudahaan dengan kekalahan dipihak Sawitto sehingga raja La Paleteang dan isterinya dibawa ke Gowa sebagai tanda kemenangan Gowa atas Sawitto. Awan yang meliputi kesedihan rakyat atas kepergian sang raja yang arif dan bijaksana. Upaya yang dilakukan membebaskan sang raja bersama permaisuri kerajaan Sawitto. Akhirnya dalam suatu musyawarah kerajaan terpilih dua Tobarani, yaitu Tolengo dan To Kipa untuk mengemban tugas membebaskan sang raja beserta permaisurinya. Kemudian berangkatlah kedua bersaudara tersebut ke Gowa yang berhasil membawa pulang raja La Paleteang beserta permaisurnya. Kedatangan raja bersama permaisuri, disambut dengan luapan kegembiraan dan di elu - elukan sepanjang jalan menuju istana. dibalik kegembiraan itu, mereka terharu melihat kondisi sang raja yang mengalami banyak perubahan seraya mengatakaan " PINRA KANA NI TAPPA NA DATUE POLE RI GOWA " Yang artinya wajah raja menagalami perubahan sekembali dari Gowa. Kata-kata inilah senantiasa terlontar dari orang - oraang yang menyertai sang raja. Ketika raja beristrahat sejenak sebelum tiba di istana bertitahlah sang raja kepada pengantarnya untuk menyebut tempat tersebut dengan nama PINRA.

Sumber lain ini mengatakan pemukiman kota Pinrang yang dahulunya rawa-rawa yang selalu tergenang air membuat masyarakat senantiasa berpindah-pindah mencari wilayah pemukiman yang bebas genangan air, berpindah-pindah atau berubah-ubah pemukiman, dalam bahasa bugis disebut "PINRA - PINRA ONROANG" setelah masyarakat menemukan tempat pemukiman yang baik, maka diberinya tempat tersebut:PINRA-PINRA.Dari kedua sejarah yang berbeda itu lahirlah istilah yang sama yaitu " PINRA " kemudian kata itu dalam perkembangannya dipengaruhi oleh intonasi dan dialek bahasa bugis sehingga menjadi Pinrang yang sekarang ini diabadikan menjadi Kabupaten Pinrang.

Sebagaimana diketahui bahwa ketika jepang masuk di pinrang sekitar tahun 1943 sistem Pemerintahan warisan kolonial dengan struktur lengkap yang terdiri dari 4 (Empat) swapraja, masing - masing Swapraja Sawitto, Swapraja Batu Lappa, Swapraja Kassa dan Swapraja Suppa. Ketika Pinrang menjadi onder-afdeling di bawah afdeling Parepare Sementara afdeling Parepare adalah salah satu afdeling dari tujuh afdeling yang ada di propinsi Sulawesi.

Dengan ditetapkannya PP Nomor 34/1952 tentang perubahan daerah Sulawesi selatan,pembagian wilayahnya menjadi menjadi daerah swatantra. Pertimbangan diundangkannya PP tersebutadalah untuk memenuhi keinginan rakyat dan untuk memperbaiki susunan dan penyelenggaraan pemerintahan. Daerah swantantra yang dibentuk adalah sama dengan wilayah afdeling yang ditetapkan dalam keputusan Gubernur Timur besar (GROTE GOSTE) tanggal 24 juni 1940 nomor 21, kemudian diubah oleh Keputusan Gubernur Sulawesi nomor 618/1951.Perubahan adalah kata afdeling dirubah menjadi daerah swatantra dan onder afdeling menjadi kewedaan. Dengan perubahan tersebut maka onder afdeling pinrang berubah menjadi kewedanaan pinrang yang membawahi empat swapraja dan distrik.dengan status demikian inilah pemerintahan senantiasa mengalami pasang surut ditengah-tengah pasang surutnya keadaan pemerintahan, upaya memperbaiki struktur dan penyelenggaraan pemerintahan di satu sisi,disamping memenuhi kebahagiaan dan keinginan rakyat. Maka pada tahun 1959 keluarlah satu undang-undang yang dikenal dengan undang-undang nomor 29/1959 yang berlaku pada tanggal 4 juli 1959 tentang pembentukan daerah-daerah TK.II di Sulawesi yang praktis. Membentuk Daerah Tingkat II Pinrang pula.namun hal ini belum dapat dijadikan sebagai patokan lahirnya Kabupaten Daerah TK.II Pinrang.Berhubung unsur Pemerintahannya yang merupakan organ atau bagian yang belum ada.

Setelah keluarnya surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: UP-7/3/5-392 tanggal 28 januari 1960 yang menunjuk H.A.MAKKOELAOE menjadi Kepala DaerahTK.II Pinrang. Karena pada saat itu unsur atau organ sebagai perangkat daerah otonomi telah terpenuhi. kemudian dikaji melalui suatu simposium yang dilakukan oleh kelompok pemuda khususnya KPMP Kabupaten Pinrang dan diteruskan kepada DPRD untuk dituangkan kedalam suatu PERDA tersendiri. (Sumber wikipedia)

4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Andi Padinring Puang Tarokko/Puang Pesang tidak pernah menjabat Arung di Batulappa, Arung Batulappa yg terakhir Andi Mangga Tanri yg menggantikan Bapaknya Andi Tanri Arung Batulappa (1941-1945)setelah mangkat tahun 1945

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. tanpa mengurangi rasa hormat,
      kami bisa jelaskan bahwa masa pemerintahan A. Tjoppo Sappewali berakhir pada tahun bln maret 1952, karena kekosongan jabatan Arung selaku kepala swapraja di Kassa dilantik dirman toro pada pada hari jumat tanggal 20 Juni 1952, di pasanggrahan Bilajeng berikut pengumumannya dilakukan di mesjid Garungga setelah shalat jumat, untuk informasi kesaksian masih banyak sepuh di Kassa yg ikut hadir peristiwa itu (SK pelantikan ada pada keluarga). Status Kassa sebagai swapraja berubah menjadi distrik pada tahun 1956 dan penggunaan istilah Arung sebagai kepala pemerintahan di pinrang dan pada umumnya di sulawesi selatan hanya sampai pada periode ini, dan jabatan masih dipegang oleh dirman toro (SK pelantikan ada pada keluarga), karena adanya penguasaan DI/TII di kassa menjadikan adanya kekosongan pemerintahan di kassa sampai tahun 1960, status pemerintahan desa dari distrik menjadi desa pada tahun 1960 dan menjabat sebagai kepala desa pertama adalah P. Jura Hamzah dan setelah berakhirnya masa jabatan P. Jura Hamzah, berikutnya dirman toro yg menjabat sebagai kepala desa ke-2 dan berakhir setelah wafatnya pada tahun 1983.Kassa sebagai status Desa telah dipimpin oleh beberapa orang kepala desa dan saat ini telah memekarkan diri menjadi kelurahan kassa dan desa watang kassa dalam kecamatan batulappa.
      Daftar riwayat hidup dirman toro dapat sdr. telusuri secara lengkap pada kodim pinrang karena statusnya sebagai anggota ABRI, kemudian pada kantor lurah kassa masih terpajang foto beliau sebagai kepala distrik berikut beberapa kepala desa dan lurah di kassa

      Hapus